Ternak yang ada saat ini bermula dari hewan hewan yang liar. Manusia melakukan penjinakan (domestikasi) karena
adanya kepentingan terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Hewan ternak juga dapat berfungsi sebagai hewan peliharaan karena ciri khas/keunikan yang dimilikinya. Suara yang unik, bulu yang halus
dan indah, perilaku yang lucu, merupakan alasan seseorang memelihara ternak
tersebut. Hewan yang dipelihara karena kekhasan dan keunikan inilah yang
disebut ternak kesayangan.
Keunikan yang dimiliki ternak kesayangan dapat membuat semua orang yang
melihatnya merasa senang dan nyaman,
sehingga dapat mengurangi rasa stres seseorang. Memelihara ternak kesayangan akan memunculkan sikap peduli, tanggung jawab,
penyabar, dan penyayang bagi pemiliknya,
bahkan bisa mendatangkan banyak sahabat baru melalui kontes dan kompetisi ternak kesayangan.
========================================================================
Info Singkat
1. Ternak kesayangan merupakan jenis hewan yang
dibudidayakan karena keunikan yang
dimilikinya.
2. Setiap jenis ternak kesayangan memiliki keunikan yang
berbedabeda.
========================================================================
Gambar Beberapa Jenis Ternak Kesayangan
A. Jenis-Jenis Ternak kesayangan
Ternak kesayangan
dipelihara masyarakat dengan alasan beragam, ada yang memelihara ternak karena keindahan bulunya, karakter
suaranya, dan kelucuan perilakunya. Banyak terdapat komunitas atau perkumpulan pecinta
hewan kesayangan di Indonesia. Biasanya mereka berkumpul untuk saling berbagi keunikan ternak
hias yang dimiliki dan memberikan solusi jika muncul kendala dalam pemeliharaan
ternak kesayangan tersebut. Berikut contoh ternak kesayangan yang biasa
dipelihara.
1. Kelinci Hias
Kelinci merupakan
ternak kecil multiguna karena dapat dibudidayakan
sebagai ternak penghasil daging, kulit,
dan untuk kepentingan berbagai
pekerjaan di laboratorium. Beberapa bangsa kelinci dikembangkan karena keindahannya dan dipelihara sebagai
binatang kesayangan atau ternak kesayangan. Bangsa kelinci yang dipelihara karena keindahannya mempunyai daging sedikit, tetapi kulitnya berharga.
Berbagai pameran telah diadakan untuk bangsa kelinci hias, yang penilaiannya didasarkan pada ciri-ciri bulu beraneka warna dan telinga yang panjang. Angora dan Rex merupakan dua jenis
bangsa kelinci penghasil bulu, berwarna putih dengan wol yang tumbuh panjang.
Ada beberapa keuntungan jika memelihara kelinci baik sebagai pedaging maupun sebagai ternak kesayangan. Kelinci
mempunyai potensi biologis yang tinggi
karena dapat dikawinkan kapan saja setelah dewasa, waktu bunting pendek (3032 hari), beranak banyak (dalam satu tahun seekor
induk kelinci dapat melahirkan 68 kali, dengan jumlah anak per kelahiran 68 ekor). Jika akan digunakan sebagai hewan kesayangan, sebaiknya untuk pemula disarankan membeli kelinci berumur 24 bulan untuk memperkecil risiko kematian.
2. Hamster
Hamster merupakan hewan kecil yang masuk dalam ordo Rodentia (hewan pengerat). Hamster berasal dari Timur Tengah dan Eropa bagian tenggara. Sejak tahun 1930an, hamster sudah dipelihara, tetapi pada waktu itu hanya
sebagai hewan percobaan di laboratorium. Hewan ini memiliki ukuran tubuh relatif kecil. Tubuh
hamster dewasa memiliki panjang 710 cm, ada juga yang berukuran 1820 cm. Tubuhnya kuat dan lentur. Tidak seperti tikus, hamster memiliki bulu lebat dan halus di sekitar tubuhnya, hingga memenuhi bagian telinga, ekor,dan kaki.
Hamster adalah hewan yang aktif pada malam hari dan beristirahat pada siang hari (nokturnal). Satwa mungil ini tidak tahan panas, dan akan mati jika terpapar terik matahari dalam waktu lama. Ketika matahari tenggelam, hamster keluar dari lubang persembunyian untuk melakukan aktivitas. Pada suasana gelap, hamster akan mencari makan, pasangan, dan bermain. Menjelang pagi, aktivitasnya akan berhenti.
Hamster akan kembali ke dalam lubang untuk tidur sepanjang hari sampai malam kembali datang. Ada 5 jenis hamster di Indonesia yang banyak dipelihara, yaitu: hamster Siria, Champbell, Winter White,
Roborovski, dan Cina.
3. Burung Merpati
Keberadaan merpati tersebar luas di seluruh negara di dunia. Jenisnya bermacam-macam, dan memiliki ciri atau sifat sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi
alam tempat hidupnya. Terdapat sekitar 200 jenis merpati yang hidup di Eropa, Asia, dan Australia. Merpati yang hidup di negara-negara di belahan bumi Selatan, terutama di Indonesia dan Papua Nugini, ukuran tubuhnya lebih besar dan elegan. Jika dibandingkan dengan jenis merpati dari negara lain, panjang tubuh merpati dari wilayah ini bisa mencapai 7585 cm. Warna bulu merpati sangat beraneka ragam.
Ada yang berwarna ungu, biru laut, cokelat, putih, atau kombinasi dari beberapa warna, dan tampak mengkilap. Secara umum,
warna bulu burung merpati adalah abu-abu, cokelat, hitam, atau putih. Khusus merpati jantan, bulunya lebih tampak indah dan mengkilap, terutama pada bagian leher sampai kepala.
Di alam, merpati hidup dengan membuat sarang di berbagai tempat, seperti di ranting pepohonan, celah gunung karang, atap bangunan, atau rumah penduduk. Pembuatan sarang dilakukan ketika memasuki masa perkawinan, yakni
ketika merpati betina hendak bertelur dan mengerami telurnya. Proses pengeraman dilakukan bergantian antara merpati jantan dan betina. Merpati dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati hias, pos, balap, dan pedaging yang memiliki karakteristik yang berbeda.
4. Burung Kicauan
Beberapa jenis burung kicauan yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia, antara lain murai batu/medan, love
bird, kenari, cucak hijau, kacer, poksai, anis, dan jalak. Pada habitat aslinya,
burung pengicau jantan biasanya hidup berkelompok terdiri atas 210 ekor. Tiap kelompok mempunyai pemimpin (jantan dominan) yang biasanya memiliki kicauan sangat merdu dan panjang, yang tidak dimiliki pejantan lain. Berbeda dengan burung pengicau yang dipelihara manusia, karena tidak berada dalam kelompok, semua burung jantan liar dapat berkicau, apalagi saat ada di lingkungannya banyak terdapat burung jantan sejenis (misalnya di area lomba). Burung yang terlatih dan bermental kuat dapat berjaya di arena lomba,
seakanakan tampak sebagai jantan
dominan.Kicauan burung banyak
membawa manfaat terhadap manusia. Orang Jawa menyebutnya ‘klangenan’,
dirawat untuk dipandang dan dijadikan
hiasan. Jenis burung ini dipelihara untuk penyaluran hobi,
memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas
positif, memperbanyak teman, dan sekaligus menghasilkan uang (budi daya, lomba).
Kuda termasuk hewan yang telah mengalami domestikasi atau penjinakan. Penjinakan kuda berasal dari tiga jenis kuda liar yaitu kuda, keledai dan zebra. Kuda tidak termasuk hewan yang memamahbiak. Kendati demikian, kuda membutuhkan hijauan pakan sebagai salah satu jenis pakan yang dikonsumsi. Hanya saja konsumsi pakan berupa hijauan lebih sedikit dibanding ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba Ternak Modal 1 Juta
ReplyDelete