Monday, November 19, 2018

BAB III A. Jenis-Jenis Ternak Kesayangan

Ternak  yang ada saat ini bermula dari hewan­ hewan yang liar.  Manusia melakukan penjinakan (domestikasi) karena adanya kepentingan terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Hewan  ternak   juga dapat berfungsi sebagai hewan peliharaan karena  ciri khas/keunikan yang dimilikinya. Suara yang unik, bulu yang halus dan indah, perilaku yang lucu, merupakan alasan seseorang memelihara ternak tersebut. Hewan yang dipelihara karena kekhasan dan keunikan inilah yang disebut ternak kesayangan.
Keunikan yang   dimiliki  ternak   kesayangan dapat membuat semua orang yang melihatnya merasa senang dan nyaman, sehingga dapat mengurangi rasa stres seseorang. Memelihara ternak kesayangan akan memunculkan sikap peduli, tanggung jawab, penyabar, dan penyayang bagi pemiliknya, bahkan bisa mendatangkan banyak sahabat baru melalui kontes dan kompetisi ternak  kesayangan.

========================================================================
Info Singkat
1. Ternak kesayangan merupakan jenis hewan yang dibudidayakan  karena keunikan yang dimilikinya.
2. Setiap jenis ternak kesayangan memiliki keunikan yang berbeda­beda.
========================================================================
Gambar Beberapa Jenis Ternak Kesayangan


A. Jenis-Jenis Ternak kesayangan
Ternak  kesayangan dipelihara masyarakat dengan alasan beragam, ada yang memelihara ternak      karena keindahan bulunya, karakter suaranya, dan kelucuan perilakunya. Banyak terdapat komunitas atau perkumpulan pecinta hewan kesayangan di Indonesia. Biasanya mereka berkumpul untuk saling berbagi keunikan ternak hias yang dimiliki dan memberikan solusi jika muncul kendala dalam pemeliharaan ternak kesayangan tersebut. Berikut contoh ternak kesayangan yang biasa dipelihara.

1.  Kelinci Hias
Kelinci   merupakan ternak kecil multiguna karena dapat dibudidayakan sebagai  ternak   penghasil daging, kulit, dan untuk kepentingan berbagai pekerjaan di laboratorium. Beberapa bangsa kelinci dikembangkan karena keindahannya dan dipelihara sebagai binatang kesayangan atau ternak kesayangan. Bangsa kelinci yang dipelihara karena keindahannya mempunyai daging sedikit, tetapi    kulitnya berharga.
Berbagai pameran telah diadakan untuk bangsa  kelinci   hias,  yang penilaiannya didasarkan pada      ciri­-ciri   bulu  beraneka warna   dan telinga  yang panjang. Angora dan Rex merupakan dua jenis     bangsa kelinci  penghasil bulu, berwarna putih dengan wol yang tumbuh panjang.
Ada  beberapa keuntungan jika memelihara kelinci baik sebagai  pedaging maupun sebagai ternak   kesayangan. Kelinci  mempunyai potensi biologis yang     tinggi    karena dapat   dikawinkan kapan    saja setelah dewasa,  waktu   bunting pendek (30­32   hari),  beranak   banyak (dalam satu tahun   seekor induk    kelinci dapat    melahirkan 6­8 kali, dengan jumlah anak per  kelahiran  6­8 ekor).    Jika akan digunakan  sebagai hewan kesayangan, sebaiknya untuk    pemula  disarankan  membeli  kelinci  berumur 2­4 bulan untuk  memperkecil risiko kematian.

2.  Hamster
Hamster merupakan hewan  kecil yang masuk   dalam ordo Rodentia (hewan pengerat). Hamster berasal dari Timur Tengah dan Eropa bagian tenggara. Sejak tahun 1930­an,  hamster sudah dipelihara,  tetapi   pada  waktu   itu hanya   sebagai hewan percobaan di  laboratorium.    Hewan  ini memiliki  ukuran  tubuh  relatif    kecil. Tubuh  hamster  dewasa   memiliki   panjang 7­10  cm,  ada  juga  yang berukuran 18­20 cm.  Tubuhnya kuat dan lentur.  Tidak seperti  tikus, hamster memiliki bulu lebat dan halus    di  sekitar tubuhnya, hingga memenuhi bagian  telinga, ekor,dan kaki.
Hamster  adalah   hewan  yang aktif pada  malam  hari  dan beristirahat  pada  siang hari (nokturnal). Satwa  mungil  ini tidak tahan  panas,   dan akan  mati  jika terpapar   terik matahari dalam    waktu   lama.  Ketika matahari tenggelam, hamster  keluar   dari lubang  persembunyian untuk melakukan  aktivitas.  Pada suasana gelap, hamster akan mencari  makan, pasangan, dan  bermain.             Menjelang pagi, aktivitasnya akan berhenti.           
Hamster  akan  kembali  ke dalam   lubang untuk   tidur sepanjang hari sampai  malam  kembali datang. Ada 5 jenis hamster di  Indonesia yang  banyak dipelihara, yaitu:  hamster Siria, ChampbellWinter  WhiteRoborovski,  dan  Cina.

3.  Burung Merpati
Keberadaan  merpati tersebar  luas di  seluruh  negara di dunia. Jenisnya  bermacam­-macam,  dan        memiliki ciri atau sifat sendiri-sendiri sesuai  dengan kondisi alam  tempat hidupnya.  Terdapat sekitar 200 jenis  merpati yang  hidup   di Eropa,  Asia, dan Australia.  Merpati  yang hidup di  negara-negara di   belahan bumi Selatan, terutama di Indonesia dan Papua Nugini,  ukuran  tubuhnya lebih besar dan  elegan. Jika dibandingkan dengan jenis  merpati dari negara  lain, panjang tubuh    merpati dari wilayah ini bisa mencapai  75­85 cm. Warna   bulu merpati sangat   beraneka  ragam. 
Ada yang berwarna  ungu,    biru laut, cokelat, putih,    atau kombinasi dari beberapa  warna, dan  tampak mengkilap.  Secara  umum, warna  bulu burung merpati  adalah  abu-­abu, cokelat, hitam,  atau putih. Khusus merpati jantan, bulunya  lebih  tampak indah     dan  mengkilap, terutama  pada  bagian  leher   sampai kepala.
Di  alam, merpati hidup dengan membuat   sarang   di berbagai  tempat, seperti  di ranting pepohonan, celah gunung karang, atap bangunan, atau rumah penduduk. Pembuatan sarang   dilakukan ketika memasuki masa perkawinan,  yakni    ketika   merpati  betina  hendak bertelur  dan   mengerami telurnya. Proses  pengeraman  dilakukan bergantian antara  merpati jantan   dan betina.  Merpati  dapat  digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati   hias, pos, balap, dan  pedaging  yang  memiliki karakteristik yang berbeda.

4. Burung Kicauan
Beberapa jenis burung kicauan yang      banyak dipelihara masyarakat  Indonesia,  antara   lain         murai    batu/medan,     love bird, kenari,  cucak     hijau, kacer,    poksai, anis, dan jalak. Pada     habitat aslinya, burung pengicau  jantan   biasanya hidup    berkelompok  terdiri atas 2­10  ekor. Tiap kelompok  mempunyai  pemimpin (jantan dominan)  yang biasanya memiliki kicauan sangat   merdu  dan  panjang,   yang  tidak dimiliki  pejantan lain.  Berbeda  dengan burung pengicau yang dipelihara  manusia, karena  tidak berada dalam    kelompok,  semua  burung jantan   liar  dapat berkicau,        apalagi  saat ada  di lingkungannya   banyak terdapat burung jantan sejenis  (misalnya  di area     lomba). Burung yang terlatih dan bermental kuat dapat  berjaya di arena   lomba, seakan­akan     tampak sebagai jantan  dominan.Kicauan burung banyak membawa  manfaat terhadap manusia. Orang Jawa menyebutnya ‘klangenan’, dirawat untuk dipandang dan dijadikan hiasan. Jenis burung ini dipelihara untuk    penyaluran hobi, memanfaatkan waktu   luang dengan  aktivitas positif, memperbanyak teman, dan sekaligus menghasilkan uang (budi  daya, lomba).

1 comment:

  1. Kuda termasuk hewan yang telah mengalami domestikasi atau penjinakan. Penjinakan kuda berasal dari tiga jenis kuda liar yaitu kuda, keledai dan zebra. Kuda tidak termasuk hewan yang memamahbiak. Kendati demikian, kuda membutuhkan hijauan pakan sebagai salah satu jenis pakan yang dikonsumsi. Hanya saja konsumsi pakan berupa hijauan lebih sedikit dibanding ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba Ternak Modal 1 Juta

    ReplyDelete