Thursday, November 22, 2018

BAB III. D. Contoh Budi Daya Ternak kesayangan

Budidaya kelinci mudah ditemui di berbagai daerah. Kelinci dapat menjadi hewan peliharaan yang  menyenangkan dengan bentuk tubuh yang hampir semuanya terdapat bulu, memiliki perilaku lucu dan menggemaskan. Hewan ini bisa juga menjadi hewan yang sangat cerdas jika dilatih secara terus menerus misalnya mampu membuang kotorannya pada tempat khusus yang sudah ditentukan. Dengan alasan itu, kelinci dapat ditempatkan di  dalam rumah. Berikut ini contoh budidaya ternak kesayangan kelinci dan hamster.

Gambar Kelinci
1. Kelinci
a. Perencanaan
1). Menentukan jenis ternak kesayangan yang akan dibudidayakan.
2). Menentukan dan mempersiapkan kandang yang akan digunakan untuk budidaya.
3). Menentukan jadwal kegiatan budi daya.
4). Menyiapkan kebutuhan sarana, alat, dan bahan.
5). Menentukan tugas individu.

b. Persiapan Sarana Produksi
1) Bahan-­bahan                :
a) kelinci umur  35 ­ 60 hari
b) Pakan hijauan dan konsentrat
c) Obat­obatan
d) Vitamin atau probiotik

2) Alat­alat :
a)  Timbangan
b)  Tempat makan dan minum
c)  Pembersih kotoran

c.  Proses Budi Daya Ternak Kesayangan
Kelinci   memiliki kemampuan adaptasi yang baik, bersifat sosial, dan sangat senang jika  mendapatkan banyak perhatian dari pemiliknya. Rata­rata kelinci dapat hidup 5­10 tahun, tetapi dengan tata laksana pemeliharaan yang baik, kelinci dapat hidup sampai 15 tahun.
Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan budi daya kelinci:
1. Siapkan kandang sesuai dengan jenis kelinci yang akan dipelihara.
Kelinci berukuran rata­rata 3,6 kg atau lebih, membutuhkan kandang dengan panjang kurang lebih 1,2 meter, lebar 0,6 meter, dan tinggi  0,6  meter.  Kelinci harus  bisa berbaring dan meregangkan diri dengan nyaman, dan masih ada ruang untuk tempat makanan dan air, serta kotak kotoran. Kandang luar ruangan untuk kelinci dapat dibeli atau dibangun sendiri. Kandang harus memiliki ruang bagi kelinci untuk bersarang, melompat di sekitar, tempat pakan dan air, kotak kotoran, dan kandang latihan (exercise pen) untuk memberikan ruang ekstra pada kelinci untuk bergerak.
2. Berikan pakan dua kali sehari yaitu pagi hari pukul 08.30 dan sore hari pukul  13.30 WIB.   
Air minum diberikan setiap hari dalam jumlah tidak terbatas dan diganti setiap pagi dengan membersihkan dahulu sisa air minum sebelumnya. Kelinci adalah hewan herbivora. Mereka membutuhkan sayuran agar sistem pencernaannya tetap lancar.  Mengunyah  serat panjang batang juga membantu mencegah  masalah  gigi dan menumpulkan gigi kelinci  yang terus berkembang (hipsodon).  Kelinci terkenal sangat menyukai wortel, namun  hanya boleh diberikan sesekali karena wortel mengandung banyak gula. Perkenalkan sayuran sedikit demi sedikit untuk menghindari gangguan pencernaan.          
3. Pisahkan kelinci jantan dan betina ketika sudah memasuki masa puber/siap kawin.
Masing-masing jenis kelinci ini dimasukkan ke dalam kandang satu per satu.  Umur  betina siap kawin 5­6 bulan dan umur jantan siap kawin 6­7 bulan. Kawin alam dilakukan dengan membawa kelinci betina ke kandang kelinci pejantan.

Gambar Hamster
2. Hamster
Hamster merupakan binatang pengerat yang disukai anak­anak  karena  bentuknya yang mini, gerakan lincah, dan tingkahnya yang lucu. Bentuknya yang mini membuat hamster mudah untuk dibawa ke mana­mana dan tidak  memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya.  Hamster bisa dipelihara dan dibudidayakan dengan mudah. 
Berikut hal yang perlu dipersiapkan  dan cara pemeliharaan hamster.
a) Bahan
Hamster sehat yang akan dipelihara
Pakan
Jenis-jenis pakan yang digunakan yaitu: pellet, kacang hijau, wortel, mentimun, selada,  jagung, sawi putih, pepaya dan apel.
Obat-obatan dan bahan lainnya
Obat-obatan dan bahan lainnya meliputi: obat anti parasit, sampo, pewangi dan pasir mandi.

b) Peralatan
Setiap hewan memiliki perilaku  dan kebiasaan yang berbeda. Hamster merupakan salah satu hewan kesayangan yang memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman yang baik serta senang bermain atau beraktifitas. Oleh karena itu, pemilihan perlengkapan dan bahan­bahan yang dipakai dalam memelihara hamster penting untuk diperhatikan. Pilihlah perlengkapan dan bahan yang diperlukan sesuai karakteristik hamster.

Berikut  ini perlengkapan yang diperlukan dalam memelihara hamster.
1. Kandang Hamster      
Jenis kandang hamster yang paling umum adalah kandang plastik, kandang kawat, kandang akuarium, kandang baja, dan kandang buatan sendiri. Semua jenis kandang tersebut punya            kelebihan dan kekurangan masing­masing, namun yang paling penting adalah dapat membuat hamster merasa nyaman, dapat memfasilitasi hamster yang suka berlarian, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan bebas dari gangguan hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing.
2. Alas kandang
Penutup lantai diperlukan untuk menyerap air seni hamster dan membuat hamster lebih                nyaman. Lantai kandang hamster dapat menggunakan serbuk kayu yang kasar dan tidak terlalu halus dan sekam padi.
Keuntungan menggunakan serbuk kayu antara lain:
• Berfungsi sebagai alas kandang agar  hamster bisa lebih nyaman dan empuk.
• Sebagai penghangat bagi hamster terutama di saat udara sedang dingin.
• Sebagain bahan untuk membuat sarang.           
•  Sebagai penyerap kelembaban dan sangat berguna untuk menyerap air seni.
•  Sebagai tempat menaruh bayi hamster.
Selain serbuk kayu, zeolit juga bisa digunakan sebagai alas kandang hamster. Campuran zeolit di dasar kandang dan menutupnya dengan serutan kayu bisa menyerap cairan jauh lebih baik dan membuat kandang menjadi lebih nyaman untuk hamster.
3. Tempat Pakan dan Minum
4.  Mainan
Misal: Rolling hamster
5. Alat kebersihan
Contohnya: hamster bath dan pasir wangi

C. Tahapan Memelihara Hamster
a. Memilih Hamster       
Memilih hamster yang   tepat untuk dipelihara merupakan hal penting yang perlu diperhatikan.  Memilih hamster dengan cara melihat kesehatan dan tingkat agresifitasnya. Berikut penjelasan cara memilih hamster.
1)  Kesehatan hamster.             
Hamster yang sehat memiliki telinga yang bersih, anus yang bersih dan kering, perut yang kecil dan bulat, dan tidak ada bagian kulit yang botak atau benjolan pada kulit (kecuali kelenjar bau pada pahanya yang seringkali dikira sebagai luka atau  kudis).  Selain itu, hamster yang sehat juga memiliki mata yang bening dan gigi yang sehat yang tidak tumbuh menumpuk atau melengkung.
2) Tingkat agresifitas hamster.  
Pilih hamster yang mudah beradaptasi, hal ini dapat dilihat dari  perilaku  hamster  yang  suka mengendus  ketika  kita memasukkantangan ke dalam kandangnya, sedikit menggigit tangan untuk mengetahui  makanan  atau  bukan.  Sebaliknya  jangan  pilih  hamster Yang  senang  menggigit  atau  mencakar  dengan  agresif  dan juga janga pilih  hamster  yang sangat  penakut  (biasanya  hamster seperti itu akan berlari dengan cepat, bersembunyi, dan tidak mau   muncul kembali).

b. Proses Adaptasi Hamster di Lingkungan Baru 
Proses  adaptasi awal dengan menempatkan hamster ke dalam kandang yang diberikan penutup berupa kain tipis yang terlihat samar dari luar, sehingga hamster dapat menjelajah dengan tenang dan nyaman di rumah barunya. Sediakan makanan dan air yang segar dan mainan untuk menjaga aktifitas hamster selama beberapa saat. Setelah 3 hari proses adaptasi dengan membiarkan hamster sendiri, saatnya mulai berteman dengan hamster.             

c. Pemeliharaan Hamster dengan Pemberian Pakan dan Minum
Hamster diberi makanan pokok yang dicampur seperti pelet sebagai makanan utama untuk hamster, dan campuran biji­bijian sebagai makanan tambahan. Sediakan cukup makanan setiap hari untuk hamster agar  asupan  gizinya  terpenuhi.  Pemberian makanan  dapat dilakukan pada sore hari.          
Hamster  merupakan  hewan  penimbun, sehingga mereka akan selalu memiliki tempat rahasia untuk menimbun makanan. Gantilah makanan yang ditimbun hamster dengan makanan baru agar kualitasnya tetap terjaga.     
Air bersih yang segar harus selalu tersedia. Penambahan vitamin ke dalam air minum dapat dilakukan agar berpengaruh baik bagi hamster. Seekor  hamster memerlukan akses tetap ke air. Botol air atau dispenser merupakan wadah terbaik karena dapat menjaga kandang tetap kering. Untuk menjaga kesegarannya, gantilah airnya setiap hari atau maksimal 3 hari.
Beberapa jenis buah dan sayuran dapat diberikan untuk hamster sebagai camilan seperti buah apel, pisang, avokad (tidak berbiji), mangga, semangka, pepaya, wortel, brokoli, mentimun, jagung, kacang hijau, paprika, selada, seledri, kubis daun, sawi, dan beberapa jenis sayuran dan buah­buahan lain. Berikan camilan secara  teratur, dua atau tiga kali seminggu.
Beberapa makanan yang tidak boleh diberikan di antaranya adalah coklat, bawang putih, permen, pasta, daging mentah (termasuk daging, ikan), gula, dan makanan penutup (misal es krim).  Gunakan tempat pakan yang terbuat dari tembikar atau logam.  Jenis tempat pakan tersebut aman digunakan karena hamster adalah  hewan pengerat  yang  senang  menggigit  sesuatu  untuk  mengasah  giginya.

0 comments:

Post a Comment