Kegiatan Pembelajaran Prakarya
Siswa-siswi SMP Negeri 1 Tegal sedang melaksanakan pembelajaran Prakarya...
Soal Online Prakarya
Di sini Anda bisa menguji pengetahuan Anda tentang mata pelajaran Prakarya dengan mengerjakan soal-soal online prakarya dan bisa mengetahui hasilnya.
Pelatihan Pembuatan Blog Online
Pelatihan pembuatan blog online yang diadakan secara gratis oleh IGI dengan SAGUSABLOG "Satu Guru Satu Blog".
Monday, August 27, 2018
Tuesday, August 14, 2018
BAB I E. Kerajinan Bahan Lunak Buatan
E. Kerajinan Bahan Lunak Buatan
Beragam benda kerajinan dari
bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang
digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa lilin, plastik, kaca, gips,
semen, fiberglass, sabun, parafin, atau spon. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya dengan
menggunting, menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk. Semua
disesuaikan dengan desain dan jenis bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang
digunakan memiliki sifat dan
arakteristik yang berbeda-beda.
a. Kerajinan Lilin
Lilin merupakan sumber penerangan
yang terdiri atas sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Menurut
sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung di dalam lilin adalah
lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya
digunakan adalah parafin. Semakin menyebarnya penerangan listrik, membuat lilin
lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara agama,
perayaan ulang tahun, dan pewangi ruangan.
Pembuatan kerajinan sangat
sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Keselamatan kerja perlu
diperhatikan, karena lilin merupakan benda yang dapat dibentuk dalam keadaan
panas. Jika akan diubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, maka perlu
dicairkan terlebih dahulu dengan proses pemanasan di atas kompor.
Alat yang digunakan dalam
pembuatan kerajinan lilin yaitu cetakan, kompor, panci, wadah/loyang aluminium,
pengaduk, dan pewarna lilin (dapat pula digunakan krayon). Celemek digunakan
agar lilin tidak mengotori pakaian.
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan Lilin
Bahan utama dari kerajinan lilin yaitu lilin lebah, lilin
batang, parafin, plastisin, silikon, serta katalis untuk cetakan.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan Lilin
Alat yang digunakan untuk pembuatan kerajinan lilin yaitu
cetakan yang sudah siap pakai, panci, kompor, pengaduk, dan sendok.
(3) Produk Kerajinan dari Lilin
Pada awalnya bentuk lilin hanya
seperti batangan dan warnanya pun hanya putih saja. Namun, perkembangan pengetahuan
menjadikan kerajinan lilin semakin berkembang pesat. Pada saat ini, bentuk
lilin sudah memiliki banyak variasi seperti aneka flora dan fauna, bahkan menjadi
bentuk duplikasi dari berbagai bentuk makanan, seperti burger, es krim, pizza, mie
bakso, dan sate lontong. Dahulu lilin tidak memiliki aroma, sekarang aroma
lilin dibuat dengan berbagai rasa.
(4) Proses Pembuatan Kerajinan Lilin
Pembuatan lilin sederhana saja,
kamu dapat memanaskan lilin dan parafin di atas panci. Setelah cair, lilin
dapat diberi pewarna bubuk/cair atau dapat pula menggunakan krayon sisa. Krayon
dapat digunakan karena mengandung minyak. Siapkan cetakan di atas gelas, kulit
telur atau wadah/loyang kue, jika ada silikon lebih baik. Cara membuat silikon
adalah dengan membuat modelnya terlebih dahulu menggunakan gips, plastisin,
atau tanah liat. Kemudian buat kotaknya, silikon disiram sebatas kotak, jika
sudah kering dapat dicopot dari modelnya. Silikon dapat digunakan untuk
mencetak lilin hias.
Berikut ini merupakan proses pembuatan lilin hias dengan
teknik lain dan mudah untuk dilakukan:
1. Nyalakan kompor dan masukkan lilin untuk dicairkan.
2. Masukkan tali sumbu ke dalam cairan lilin agar kaku,
3. Letakkan tali ditengah cetakan dan tuangkan lilin cair ke
dalam cetakan.
4. Buka lilin setelah 15 menit dari cetakan aneka bentuk.
b. Kerajinan Fiberglass
Fiberglass adalah serat gelas
berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini dapat dipintal
menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai, yang
kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan
korosi. Oleh sebab itu, fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan
bangunan kapal. Fiberglass juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak
produk plastik.
Pada dasarnya kerajinan fiberglass membutuhkan
beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas
cairan resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, matt
atau serat fiber, polish atau sabun krim dan silikon untuk membuat cetakan,
serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatannya perlu perbandingan agar
memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur maka
akan bereaksi dari bahan berbentuk cair berubah menjadi padat dan keras.
Fiberglass diciptakan oleh Russell Games Slayter dari
Owens Corning pada tahun 1938.
========================================================================
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan Fiberglass
Bahan pembuatan fiberglass terdiri atas resin, katalis, matt
fiber, cat, dan silikon resin sebagai alat cetak.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan Fiberglass
Alat pembuatan kerajinan dari fiberglas yang digunakan yaitu
sendok, wadah mangkuk, cetakan silikon, dan gunting.
(3) Produk Kerajinan
Fiberglass
Produk kerajinan fiberglass banyak diminati masyarakat,
terutama untuk kerajinan hiasan atau bentuk souvenir. Fiberglass memiliki sifat
kuat dan tahan lama, juga karakter warnanya yang bening menjadikan kerajinan
ini dapat dibuat menyerupai air atau kaca.
Gambar Produk
kerajinan fiberglass.
(4) Proses Pembuatan Kerajinan Fiberglass
Pembuatan kerajinan fiberglass
tidak membutuhkan waktu yang lama, jika sudah dipersiapkan cetakannya. Cetakan
untuk kerajinan fiberglass juga terbuat dari silikon. Cetakan silikon dibuat
terlebih dahulu agar fiberglass dapat dibuat lebih cepat untuk hasil yang lebih
banyak. Pembuatan cetakan silikon sama dengan pembuatan cetakan silikon untuk
kerajinan lilin. Setelah cetakan silikon sudah siap, barulah kita memulai
langkah pembuatan kerajinan berbahan fiberglass. Matt fiber digunakan untuk
membuat kerajinan fungsi pakai yang kuat dan tebal serta warna yang pekat.
Langkah-langkah pembuatan:
1. Resin + katalis dicampur dengan perbandingan 20 : 1.
2. Cairan resin katalis siap dimasukkan ke dalam cetakan
silikon.
3. Tunggu hingga kering, lalu fiberglass dilepas dari
cetakan silikon.
4. Fiberglasss dapat diberi warna saat masih cair atau pun
sudah dalam kondisi keras.
c. Kerajinan Gips
Kerajinan dari gips banyak
diminati orang karena pembuatannya terbilang mudah. Bahan gips merupakan bentuk
bubuk, sehingga prosesnya harus dicairkan dahulu. Jika ingin terbentuk seperti
yang diinginkan harus dibuat cetakan terlebih dahulu.
Sebelum membuat cetakan, harus menentukan
terlebih dahulu bentuk karya yang akan dibuat, apakah berbentuk relief (hanya
terlihat satu sisi) atau berbentuk seperti patung. Bahan utama pembuatan
cetakan adalah silikon seperti halnya cetakan untuk lilin dan fiberglass,
tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat.
Membuat patung dengan sebuah cetakan bukanlah hal yang sulit. Pengerjaannya
mirip seperti membuat agar-agar dengan sebuah cetakan. Namun, yang lebih
menantang adalah membuat cetakan untuk sebuah patung, karena berbentuk 3
dimensi.
Membuat cetakan patung sebenarnya
relatif mudah jika mengetahui caranya. Ada beberapa macam cara pembuatan
cetakan patung. Karya kerajinan dari gips yang telah jadi nantinya dapat
digunakan, baik sekadar sebagai koleksi atau dijual sebagai dekorasi interior
rumah.
Jika belum dicat pun dapat dijual
di pusat perbelanjaan atau tempat lainnya, karena bisa digunakan sebagai benda
atau alat bantu untuk aktivitas anak-anak, yaitu mewarnai patung gips dengan
cat.
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan Gips
Bahan pembuatan kerajinan gips yaitu bubuk gips, plastisin
atau silikon, dan cat akrilik.
Gambar Bahan
pembuatan kerajinan gips;
a. bubuk gips, b.
plastisin, dan c. cat.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan Gips
Alat pembuatan kerajinan gips merupakan alat yang sederhana
dan mudah didapatkan di rumah, seperti mangkuk/gelas, pengaduk/sendok, cetakan
plastisin, dan kaus.
(3) Produk Kerajinan
Gips
Produk kerajinan gips dibuat
pengrajin untuk berbagai kerajinan yang dijadikan hiasan. Hiasan dapat
berbentuk patung, boneka, atau flora dan fauna. Kerajinan dari gips mudah
pecah, sehingga berhati-hatilah saat memegangnya.
Gambar Produk
kerajinan gips.
(4) Proses Pembuatan Kerajinan Gips
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kerajinan
gips:
1. Bubur gips dibuat dengan perbandingan 1 : 2, takaran 1
untuk gips dan 2 untuk air.
2. Jika untuk cor benda yang berongga, perbandingan dibuat 1
: 3.
3. Aduk hingga tidak ada lagi gumpalan gips sehingga gips
akan lebih cepat mengering.
4. Jika sudah kering, gips yang sudah dicetak dapat diamplas
agar terlihat halus.
5. lakukan finishing dengan mengecat sesuai keinginan dengan
pengecatan warna dasar terlebih dahulu agar permukaan gips tertutup sempurna.
Langkah-langkah pembuatan kerajinan gips:
- Gips diaduk dengan air hinga kental.
- Adonan gips disiram ke dalam cetakan.
- Tunggu kurang lebih 15 menit sampai kering, cetakan
dibuka.
- Gips dijemur agar kering sempurna.
- Gips diamplas lalu diwarnai.
d. Kerajinan Sabun
Sabun merupakan bahan lunak
buatan yang dihasilkan dari zat kimia tertentu. Sabun digunakan sehari-hari
sebagai bahan untuk membersihkan diri pada saat mandi. Permukaannya yang licin
karena mengandung detergen dan juga lunak sehingga mudah untuk dibentuk menjadi
kerajinan. Kerajinan dari sabun sangat unik. Meskipun hanya dapat dipergunakan
sebagai hiasan, kerajinan dari sabun dapat menjadi sarana latihan mengukir,
sebelum mengukir pada bahan keras seperti batu dan kayu.
Bahan yang diperlukan untu
membuat kerajinan sabun adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan dua
cara, yaitu dengan diukir dan diparut hingga menjadi bubuk lalu dibuat adonan
baru seperti membuat plastisin. Ada pula yang dibuat dengan cara dicetak saat
sabun masih dalam adonan cair. Bahan dari sabun yang dibentuk akan menjadi
keras seperti semula. Bentuk yang dihasilkan pun beragam, dapat menjadi aneka
bentuk fauna dan flora atau bentuk unik lainnya.
(1) Bahan Pembuatan
Kerajinan Sabun
Bahan yang digunakan untuk pembuatan kerajinan sabun adalah
sabun batangan. Selain itu dapat pula sabun olahan bentuk cair dan siap
dicetak.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan Sabun
Alat yang digunakan untuk kerajinan sabun teknik ukir adalah
butsir, jarum/kawat, pensil, spidol, dan cetakan silikon.
(3) Produk Kerajinan Sabun
Produk kerajinan dari sabun semakin banyak diminati orang.
Hal ini terbukti bahwa sabun tidak hanya sekadar sebagai bahan untuk mandi,
melainkan dapat berfungsi sebagai pengharum atau penghias ruang.
Gambar Produk kerajinan
sabun.
(4) Proses Pembuatan Kerajinan Sabun
Pembuatan kerajinan sabun kali ini ditampilkan teknik ukir
atau cukil. Jika tidak ada cetakan dilakukan dengan cara diukir, sedangkan jika
tersedia cetakan dapat dibuat dengan teknik cor.
Langkah-langkah pembuatan:
1. Sabun disketsa terlebih dahulu.
2. Cukil bagian dasar.
3. Beri tekstur pada bagian dasar dengan mata cukil
yang berbeda
4. Sabun hias sudah jadi.
Gambar Proses
pembuatan kerajinan sabun.
e. Kerajinan Polymer Clay
Jenis bahan polymer clay belum
banyak yang mengenalnya. Polymer clay adalah semacam adonan yang sudah dicampur
dengan bahan tertentu sehingga menjadi mirip adonan kue. Oleh karena itu,
kerajinan tangan yang unik ini dapat dengan mudah dibentuk menjadi boneka yang
lucu, bunga, dan hiasan lainnya. Selain itu, sifatnya yang tidak mengotori
tangan menyebabkan kerajinan tangan yang dapat meningkatkan kreativitas ini
cepat digemari oleh anak-anak dan orang dewasa. Kerajinan dari polymer clay
tidak seperti tanah liat. Bahan ini tidak perlu dibakar untuk menjadi keras.
Cukup didiamkan saja, nanti lama-kelamaan akan mengeras. Kemudian, keterampilan
untuk membuat adonan ini menjadi sebuah hiasan yang menarik cukup mudah untuk
dipelajari. Di beberapa daerah, para pengrajin sudah mulai menjajaki jenis
bahan lunak buatan ini sebagai kerajinan yang cukup menjanjikan dan berpotensi
sebagai kerajinan kualitas ekspor.
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan Polymer Clay
Bahan pembuatan kerajinan polymer
clay adalah polymer clay warna warni siap pakai, benda pendukung lainnya yang
dapat dihias dengan polymer clay, seperti kotak pensil, wadah serbaguna, dan
bingkai foto.
Gambar Bahan
pembuatan kerajinan polymer clay;
a. polymer clay, b.
kotak serbaguna yang akan dihias, dan c. aneka kelengkapan aksesoris.
(2) Alat pembuatan kerajinan Polymer Clay
Alat yang digunakan untuk pembuatan kerajinan polymer clay
yaitu cukil, alat cetak dorong, alat cetak tekan, dan alat cetak potong.
(3) Produk Kerajinan Polymer Clay
Produk kerajinan dari polymer clay
sangat menarik. Warna-warnanya yang indah menjadikan kerajinan polymer clay
banyak disukai. Produk yang banyak dibuat biasanya berbentuk duplikasi dari
sebuah benda. Akibatnya, terkadang mata tertipu dengan wujud duplikasi polymer
Clay. Orang sulit membedakan benda yang asli dan mana yang duplikasi. Itulah
keunikan dari kerajinan bahan lunak polymer clay ini.
Gambar Produk
kerajinan polymer clay.
(4) Proses Kerajinan Polymer Clay
Polymer clay dapat dicampur
dengan baik dan mudah, sehingga akan didapatkan berbagai variasi warna campuran
ataupun kombinasi. Caranya yaitu hanya dengan mencampur beberapa warna dari
bahan polymer clay yang diinginkan. Cobalah beberapa jenis polymer clay, karena
masing-masing jenis memiliki karakter kelunakan yang berbeda. Ada juga jenis
polymer clay yang langsung kering setelah dibentuk. Namun, ada pula jenis
polymer clay yang harus dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu di bawah 1000C
baru dapat mengeras. Jika didesain dengan unik dan mengikuti tren yang ada,
kerajinan polymer clay dapat bernilai jual tinggi hingga ke mancanegara.
Misalnya polymer clay yang dibuat dengan karakter kartun atau pejuang-pejuang
dalam film “Star Wars”.
Langkah-langkah pembuatan:
Polymer clay dibentuk sedemikian rupa dengan tangan.
Buat kombinasi lain untuk menampilkan variasi bentuk.
Satu persatu manik-manik diberi lubang dengan kawat.
Panggang di atas oven untuk jenis polymer clay yang
dipanaskan.
Ronce manik-manik menjadi gelang atau kalung sesuai selera.
BAB I D. Pembuatan Produk Kerajinan Bahan Lunak Alami
D. Pembuatan Produk Kerajinan Bahan Lunak Alam
Pembuatan produk kerajinan bahan lunak alam berbeda antara
wilayah satu dengan wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan
lokal bahan lunak yang menjadi unggulan daerahnya masing-masing, sesuai dengan
sumber daya alam yang ada. Misalnya jenis kerajinan di Banyumulek (Lombok),
dimana sumber mata pencaharian masyarakatnya berupa membuat tembikar/keramik
hitam, karena sumber daya alaminya banyak tersedia tanah liat.
Untuk daerah perkotaan, telah banyak tercipta peluang usaha
dengan mengembangkan kerajinan bahan lunak alam dan buatan. Pembuatannya harus
melalui proses terlebih dahulu, seperti flour clay yang dihasilkan oleh
beberapa masyarakat di daerah Ungaran, Jawa Tengah. Mereka mencoba membuka
peluang kreatif ini dikarenakan dorongan untuk membuat hal baru di dunia usaha
kerajinan Indonesia.
Berikut ini akan diuraikan beberapa kerajinan bahan lunak
alam akan diuraikan.
a. Kerajinan Keramik
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal
orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah ‘keramos’ dari bahasa Yunani
yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Pada pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat
plastis, sehingga mudah dibentuk. Setelah
itu dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600oC sampai 1300oC
sesuai jenis tanah liatnya, sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap
air.
Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah
yang berciri khas. Masing-masing daerah menunjukkan keunikannya dari bentuk,
teknik, hingga ragam hias yang ditampilkannya. Kekayaan hayati di Indonesia
telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik
di Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik
Cina, Jepang, atau Eropa.
1) Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik
Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan keramik
adalah tanah liat.
2) Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Keramik
Peralatan kerajinan keramik di ataranya butsir, kawat/benang
pemotong tanah, spon, rol kayu, alat putar kaki, alat putar tangan, dan tungku
pembakaran.
Gambar Alat pembuatan
kerajinan keramik;
a. butsir, b. tali
pemotong, c. spon, d. handwheell, e. rol, f. tungku pembakaran, dan g.
kickwheell.
3) Produk Pembuatan Kerajinan
Keramik
Bahan lunak alam dari tanah liat
telah banyak diproduksi pengrajin dan seniman keramik menjadi kerajinan yang
kreatif dan berkualitas tinggi. Orang asing sangat menggemari keanekaragaman
keramik buatan tangan-tangan terampil masyarakat Indonesia, baik dari teknik manual
hingga cetak, semua dibuat sangat apik dan unik. Berikut ini beberapa contoh
kerajinan keramik yang menjadi raja craft di setiap event pameran art and
craft.
4) Proses Pembuatan Kerajinan
Keramik
Teknik pembentukan kerajinan
bahan tanah liat cukup banyak.
Berikut ini teknik-teknik yang digunakan dalam pembentukan kerajinan bahan tanah liat:
a) Teknik Pijit Tekan (Pinch)
Teknik secara manual dengan cara tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
b) Teknik Pilin (Coil)
Teknik secara manual dengan cara tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
c) Teknik Lempengan (Slab)
Teknik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan
untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
(1) Bentuk silinder
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan
digulung membentuk silinder.
2) Bentuk persegi
Tanah yang sudah dirol dipotong persegi dan
dirapatkan masing-masing sisinya.
d) Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan
alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dengan
jumlah banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula. Teknik cetak ada dua, yaitu cetak kering dengan teknik tekan (press) dan
cetak basah dengan teknik cor.
d) Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan
alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dengan
jumlah banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula. Teknik cetak ada dua, yaitu cetak kering dengan teknik tekan (press) dan
cetak basah dengan teknik cor.
Hasil kerajinan keramik yang
sudah dibentuk, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika sudah
kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik dengan bahan bakar yang
bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk
sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami
pembakaran pertama (bisque).
Dekorasi dimaksudkan agar keramik
tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi dapat
dihias dengan pewarna glasur. Glasur adalah lapisan keras yang berkilap pada
lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar
secara khusus, yaitu dibakar dua kali.
Pertama pembakaran bisque hingga
9000C, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1200-13000C.
========================================================================
Info:
Glasur terbuat dari campuran
kuarsa, feldspar, kapur, dan oksida pewarna (besi, tembaga, dsb).
Glasur instan dapat dibeli di
beberapa toko agen bahanbahan keramik.
Pewarnaan glasur dapat dilakukan dengan
berbagai teknik seperti dicelup, dikuas, disemprot, dan disablon.
b. Kerajinan Kulit
Pada zaman dahulu telah dikenal
kerajinan berbahan dasar kulit yaitu wayang. Menurut pengertiannya wayang
berarti bayangan. Wayang kulit merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita
yang memiliki nilai sangat tinggi. Oleh sebab itu, UNESCO telah menetapkan
sebagai warisan bangsa terhadap wayang kulit pada Indonesia.
Selain untuk wayang, dalam
perkembangannya bahan dasar kulit banyak juga dihasilkan untuk produk lainnya.
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat
dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Selain wayang, kerajinan kulit juga
dapat berupa tas, sepatu, sandal, dompet, dan ikat pinggang. Proses pembuatan
bahan baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih
dahulu, direntangkan, kemudian dijemur langsung dengan sinar matahari hingga
kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu dan kotoran
menggunakan kapak kecil. Kemudian, dicuci bersih dan dijemur kembali. Setelah itu,
kulit baru dapat dipergunakan. Teknik yang digunakan dalam membuat kerajinan
kulit adalah teknik pahat.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan
Kulit
Bahan yang digunakan untuk
membuat kerajinan kulit adalah kulit tersamak yang berasal dari hewan seperti
domba, sapi, dan kerbau.
2) Alat Pembuatan Kerajinan Kulit
Alat yang digunakan untuk membuat
kerajinan kulit adalah pahat khusus kulit, plong (pembolong kulit), mesin
jahit, gunting, dan jarum jahit untuk kulit.
3) Produk Kerajinan Kulit
Produk kerajinan dari bahan kulit
sudah banyak dibuat orang sejak zaman dahulu. Namun, ketersediaan sumber daya
alamnya yang sulit membuat kerajinan bahan kulit menduduki nilai jual yang
relatif tinggi. Akibatnya, banyak pengrajin kulit yang menduplikasi kerajinan
kulit alam dengan kulit buatan (imitasi) yang disebut kalep. Berikut ini
merupakan beberapa contoh kerajinan kulit.
Gambar Kerajinan kulit;
a. tas,
b. sepatu, dan c. gunungan wayang kulit.
4) Proses Pembuatan Kerajinan
kulit
Kulit yang digunakan adalah jenis
kulit mentah atau split. Kulit mentah langsung digunakan, sedangkan kulit split
diolah terlebih dahulu dengan bahan kimia. Pertama-tama kulit direndam dengan
air selama satu hari sampai lunak. Kemudian direntangkan atau dipentangkan
dengan menggunakan tali dan pigura kayu yang kuat.
Selanjutnya, kulit tersebut
dijemur di bawah terik matahari sampai benar-benar kering. Kulit yang sudah
kering segera ditipiskan dengan cara dikerok. Bagian yang dikerok adalah bagian
rambut (bagian luar) dan sisa-sisa daging yang masih melekat (bagian dalam).
Kulit dikerok dengan menggunakan pisau atau pethel sedikit demi sedikit secara
hati-hati. Kulit bagian dalam dikerok terlebih dahulu dan lebih banyak
dikurangi agar diperoleh kulit yang berkualitas. Setelah itu, baru
dilanjutkan pengerokan kulit bagian
luar.
Pengerokan kulit bagian luar
hanya sedikit saja karena bila dilakukan
pengurangan terlalu banyak maka kulit yang dihasilkan akan menjadi mudah patah
bila dilipat. Jika perlu, pada bagian ini hanya dihilangkan rambut-rambutnya
saja dan dibersihkan dengan air. Torehan
pisau pada proses pengerokan hanya dilakukan satu arah dari atas ke bawah.
Setelah kulit ditipiskan, sisa-sisa kerokan dibersihkan dengan air dan bagian
yang dikerok dihaluskan dengan amplas. Selanjutnya, dijemur di bawah sinar
matahari lagi hingga kering secara merata.
c. Kerajinan Adonan Tepung (Flour
Clay)
Flour clay adalah sejenis bahan
tepung yang dibuat menjadi adonan. Adonan dibuat sedemikian rupa hingga kalis
dan lunak sehingga mudah dibentuk. Adonan tepung semacam ini disebut juga
dengan playdought. Flour clay lebih banyak mencerminkan kegiatan pengisi waktu
luang di rumah, karena bahan yang digunakan pun berasal dari rumah, yaitu bahan
yang biasa dipakai untuk mengolah panganan sehari-hari. Kerajinan flour clay
ini memberikan peluang bisnis yang begitu besar, mengingat sifatnya yang lunak,
dan mudah dibentuk sehingga dapat dikreasikan menjadi bentuk-bentuk yang
kreatif dan menarik.
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan
Flour Clay
Bahan yang digunakan untuk
pembuatan kerajinan flour clay yaitu tepung terigu, tepung sagu, tepung
tapioka, lem putih, pewarna makanan/cat poster/akrilik, dan semprot clear.
Bahan pendukung lainnya adalah
peniti bros, gantungan kunci, dan magnet.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan
Adonan Tepung
Alat pembuatan kerajinan flour
clay merupakan alat sederhana yang ada di rumah, di antaranya baskom, mangkuk,
sendok, spatula, gelas ukur, plastik, tripleks, dan waslap.
(3) Produk Kerajinan Adonan
Tepung
Produk yang dihasilkan dari
kerajinan bahan flour clay sangat menarik dan lucu-lucu. Produk kerajinan ini
biasanya banyak dijadikan sebagai souvenir atau kenang-kenangan yang dibagikan,
karena bentuk dan ukuran kerajinan flour clay biasanya kecil-kecil, unik, dan
menggemaskan. Berikut ini beberapa contoh kerajinan bahan flour clay.
(4) Proses Pembuatan Kerajinan
Flour Clay
Proses pembuatan kerajinan flour
clay sama mudahnya dengan kerajinan tanah liat. Namun, karena warnanya yang
sudah terlihat menawan, pembuat karya harus memadukan warna-warna dengan bentuk
yang akan dibuat sehingga memunculkan keharmonisan.
Proses pembuatan kerajinan dari
bahan flour clay
1. Semua tepung dicampur dan dilumuri
air.
2. Adonan diaduk hingga kalis
maka adonan yang dibuat sudah jadi.
3. Agar adonan berwarna maka tetesi dengan pewarna makanan dan diaduk hingga rata
4. Bentuk adonan sesuai selera, misalnya
gantungan kunci berbentuk anak-anak.
5. Sebagai finishing, semprot
dengan clear agar mengkilap dan awet.
d. Kerajinan Getah Nyatu
Kerajinan getah nyatu merupakan
kerajinan yang memanfaatkan getah pohon nyatu sebagai bahan utama. Kerajinan
jenis ini banyak dijumpai di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Selain karena
banyak dijumpai, pemilihan pohon nyatu sebagai bahan utama pembuatan kerajinan
dikarenakan pohon nyatu memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu singkat.
Pohon nyatu tumbuh di tanah
berawa dan sebagian pada tanah kering, dengan jenis tanah liat atau tanah
berpasir, serta di daerah banyak hujan pada ketinggian 20-500 m diatas
permukaan laut. Pohon nyatu sendiri merupakan tanaman endemik Kalimantan Tengah
yang hanya tumbuh di dua wilayah tertentu di provinsi tersebut, yaitu di Kabupaten
Pangkalan Bun dan di Kecamatan Bukit Tangkiling, Kota Palangkaraya. Pada umur 6 bulan dan ketinggian 8 meter, pohon
nyatu dianggap sudah layak dipangkas dan diambil getahnya. Namun, harus sesuai
ketentuan tetua adat agar pelestarian dapat terus dijaga.
(1) Bahan Pembuatan Kerajinan
Getah Nyatu
Bahan yang dibutuhkan untuk
pembuatan kerajinan getah nyatu yaitu getah nyatu, air panas yang selalu dalam
rebusan, air dingin, dan pewarna alam dari tumbuhan atau pewarna sintetis.
(2) Alat Pembuatan Kerajinan
Getah Nyatu
Alat yang digunakan untuk membuat
kerajinan getah nyatu yaitu botol atau rol sebagai penggiling, papan sebagai
alas, gunting, kuas, dan sendok.
(3) Produk Kerajinan Getah Nyatu
Produk kerajinan getah nyatu yang
dibuat pengrajin didominasi bentuk perahu naga atau perahu burung tingang.
Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suku Dayak kala
berperang. Selain itu, ada juga perahu yang digunakan dalam upacara adat tiwah
yaitu upacara mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal. Selain perahu,
bentuk kerajinan getah nyatu juga dibentuk menjadi replika prajurit Dayak
lengkap dengan cawat, mandau, dan talawang. Kerajinan getah nyatu menarik tidak
hanya karena warna-warnanya yang terang, tetapi juga karena memiliki tingkat kedetailan
yang tinggi. Selain itu, bentuknya pun unik sehingga sangat cocok untuk
dijadikan pajangan atau pelengkap dekorasi ruang. Harga kerajinan getah nyatu
ini pun relatif terjangkau bergantung pada bentuk dan ukurannya.
Contoh kerajinan dari getah nyatu
Gambar produk
kerajinan getah nyatu
(4) Proses Kerajinan Getah Nyatu
Proses perebusan batang pohon
nyatu dilakukan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan getah yang baik. Perebusan
pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah untuk memisahkan
batang pohon dengan getahnya.
Perebusan kedua cukup menggunakan
air untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah.
Setelah getah pohon nyatu
terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah
tersebut. Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan yang alami,
seperti berbagai daun yang memiliki kekhasan warna tertentu seperti hitam,
hijau, merah, kuning atau cokelat. Namun, sekarang banyak juga pengrajin yang
mengunakan pewarna cat sintetis seperti cat minyak untuk memberikan sensasi
lebih cerah.
Monday, August 13, 2018
BAB I C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak
Beragam benda kerajinan
dari bahan lunak alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk
dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan dapat dipilih berdasarkan
jenis dan karakteristik masing-masing seperti yang telah dijelaskan di atas.
Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya membentuk mengukir,
mengecor, menempel, melipat, mencetak, dan menggulung. Semua disesuaikan dengan
jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan.
Sebelum membuat
kerajinan, perlu dipahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas,
maka proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan.
Adapun syarat-syarat
perancangan benda kerajinan sebagai berikut:
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus
mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
Contoh: mangkuk untuk
wadah sayur.
2. Kenyamanan
(Comfortable)
Benda kerajinan harus
menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya.
Contoh: cangkir didesain
ada pegangannya.
3. Keluwesan
(Flexibility)
Benda kerajinan harus
memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya.
Contoh: sepatu sesuai
dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak
boleh membahayakan pemakainya.
Contoh: piring dari serat
kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai tidak
berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah
mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan
sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya bentuk, hiasan atau
ornamen, dan bahan bakunya.
Karya yang baik dapat
dihasilkan dengan proses perancangan yang baik pula. Oleh sebab itu, proses
perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
Gambar Proses merancang
sebuah produk kerajinan
BAB I B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
Beberapa
bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan terbagi menjadi dua
jenis sebagai berikut.
1. Bahan Lunak Alam
Bahan
lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam
sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun
dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alam adalah tanah liat,
kulit, getah nyatu, bubur tisu, dan flour clay.
Gambar Aneka bahan lunak alam;
a. tanah liat, b. flour clay, c. kulit, d. getah
nyatu, dan e. bubur tisu.
2. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan
yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut,
empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan
dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa
berupa polymer clay, gips, fiberglass, lilin, sabun, dan parafin.
Gambar Aneka bahan lunak buatan;
a. polymer clay, b. gips, c. fiberglass, d.
sabun, e. lilin, dan f. parafin.
Keragaman
bahan lunak tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari bahan lunak yang perlu dikenal dan
dimengerti.
1.
Bahan Lunak Alam
Bahan
lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau lapisan bumi
yang bersifat lunak.
a. Tanah Liat
Ciri-cirinya:
- memiliki warna yang beragam,
tetapi warna natural tanah,
- warnanya yaitu cokelat, cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan.
- setiap
warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut.
- jika mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih,
- jenis stoneware berwarna lebih kehitam/keabu-abuan,
- jenis earthenware berwarna lebih terlihat cokelat kemerahan.
- stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC,
- earthenware memiliki daya bakar hanya sampai 900OC.
- Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui
proses pembakaran.
- Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
- Campuran tanah liat adalah air.
- Pewarnaan dengan
glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), atau dibakar
bisquit (900OC) lalu diberi warna cat langsung.
b.
Kulit
Ciri-cirinya:
- berasal dari kulit hewan yang sudah
tersamak sehingga mudah dibentuk.
- ada yang berwarna hitam, putih,
cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.
- jika terbakar akan berbau sate.
- tidak tahan air, jika terkena air akan
merusak struktur kulit.
c.
Getah Nyatu
Ciri-cirinya:
- berasal dari getah pohon nyatu
yang berwarna putih.
- Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi
warna warni.
- Warna berasal dari pewarna alam sehinga warnanya natural tidak
secemerlang warna buatan.
- Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak
terlebih dahulu agar lunak dan elastis.
- Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama
kelamaan akan mengeras.
d.
Flour Clay
Ciri-cirinya:
- berasal dari adonan tepung yang
dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
- dapat dicampur dengan air.
- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air,
karena jika terkena air akan mudah rusak.
- Pewarnaan dilakukan dengan
pewarna makanan/sintetis sehingga warna-warnanya cemerlang.
2.
Bahan Lunak Buatan
Bahan
lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya,
bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan
bersifat lunak.
a.
Polymer Clay dan Plastisin
Ciri-cirinya:
- memiliki
ciri-ciri yang serupa, memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat
lunak.
- Polymer clay
tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.
- Pada saat pengeringan, polymer clay dapat
mengeras, sedangkan plastisin tetap seperti semula.
b. Fiberglass
Ciri-cirinya:
- memiliki struktur cair, dan jika
mengering akan mengeras.
- dapat dibentuk ketika
setengah mengeras.
- Kerajinan dibuat dengan cara
dicetak/dicor.
- Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis
inilah yang membuat fiberglass dapat cepat mengeras.
- Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih
keadaan cair maupun saat bahan mengering.
- tahan lama dan kuat
- Wujudnya
bening sebening kaca atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang
menyerupai air.
c.
Lilin dan Parafin
Ciri-cirinya:
- berwujud padat, namun jika
dipanaskan akan mencair.
- Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan
parafin dilakukan dengan cara cetak/cor.
- Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
- dapat dicampur dengan
aroma pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
- Lelehan lilin atau parafin yang terbuang
dapat dipanaskan dan dicetak kembali.
d.
Gips
Ciri-cirinya:
- berwujud bubuk,
- dicampur
dengan air menjadi adonan yang kental dan akan mengeras jika didiamkan.
- pengolahan kerajinan gips dilakukan dengan cara dicor atau dicetak.
- Pewarnaannya setelah berupa produk jadi.
- mudah pecah sehingga harus berhati-hati
saat berkarya
e.
Sabun
Ciri-cirinya:
- berwujud padat sehingga dapat langsung
diukir saat padat.
- dapat diparut/dihaluskan dan
dibentuk seperti flour clay.
- jika didiamkan akan mengeras.
- pewarnaannya tetap dengan warna sabun atau dapat ditambah biang warna pada saat dibuat
adonan.
BAB I A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak
A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak
Pengetahuan
dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan merupakan cermin
dari kepiawaian pengrajin dalam penciptaan karyanya. Perkembangan dari
pemanfaatan bahan, cara pembuatan, maupun penampilan bentuk sebuah karya yang
muncul, menunjukkan adanya kemampuan daya serap pengrajin untuk mengadaptasi
segala perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun tidak
dilakukan secara menyeluruh, baik secara langsung maupun coba-coba, tanpa
disadari mereka mampu melakukan perubahan-perubahan kreatif.
Masuknya
teknologi dalam bentuk memanfaatkan bahan, terutama bahan lunak buatan, merupakan
sesuatu yang baru dan tidak mudah untuk diterapkan. Perubahan-perubahan yang terjadi
semua karena adanya permintaan pasar.
Prinsip-prinsip
dalam pembuatan karya kerajinan dengan mempertimbangkan wilayah kerja sebagai
berikut:
1.
Keterampilan Tangan
Kerajinan
dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan. Meskipun diproduksi banyak,
produk kerajinan masih tetap mengandalkan tangan. Sementara itu, industri
bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah yang membedakan antara produk kerajinan
dan produk industri.
2.
Keterampilan Teknik
Pembuatan
benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan didasari oleh
keterampilan teknik/keprigelan. Sehingga
produk yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan
detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang
dimiliki oleh tangan seseorang.
3.
Kedaerahan/Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai
nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik
tangan namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
Kerajinan
dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang
bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Prinsip
pembuatan kerajinan bahan lunak alam dan buatan memiliki kecenderungan yaitu
sengaja dibuat orang secara khusus dan sangat mempertimbangkan aspek
pemaduannya. Pemaduan yang dimaksud adalah penggunaan bahan lain dengan warna
dan bentuk yang berbeda tetapi padu dengan bahan dasarnya. Pemaduan juga dapat
dilakukan dengan bahan serupa tetapi dibuat dengan karakteristik yang berbeda.
Secara
umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut.
1.
Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan
mempertimbangankan produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan
busananya.
Contohnya
produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Kelengkapan Busana/Aksesoris:
a. flour clay, b. polymer
clay.
2.
Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan
bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai contoh,
kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka. Jika kotak
tisu sudah tidak terpakai, keramik dapat dilepas dan dipasangkan pada kotak
tisu lainnya.
Gambar Fungsi Kerajinan sebagai
kelengkapan suatu benda;
kotak tisu berhias
keramik.
3.
Kelengkapan Rumah/Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat
sebagai pelengkap rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk
kodok di taman rumah.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Kelengkapan Rumah/Bangunan;
Kerajinan Air Mancur
Berbentuk Kodok dari keramik sebagai kelengkapan taman rumah.
4.
Kelengkapan Keperluan Ritual/Upacara Adat
Banyaknya
ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan lunak
yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. contohnya lilin. Lilin
banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Keperluan Ritual/Upacara Adat;
Kerajinan lilin
Berdasarkan
prinsip kebermanfaatan, kerajinan bahan lunak dapat dikategorikan
sebagai produk-produk sebagai berikut:
1.
Menambah keindahan
Keberadaan
kerajinan bahan lunak dapat memperindah penampilan.
2.
Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
Jika
diberi kerajinan bahan lunak, maka sesuatu akan terkesan khas.
3.
Menjadi persyaratan pemakaian
Kerajinan
bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak digunakan maka
tidak berarti apa-apa.
4.
Merupakan pertanda atau simbol
Produk
kerajinan bahan lunak dijadikan sebagai pertanda atau simbol suatu kepentingan.
5.
Dibuat khusus sesuai benda aslinya (duplikasi)
Kerajinan
bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya untuk alasan dan
kebutuhan tertentu.
6.
Sebagai bagian dari karya seni
Karena
mencerminkan ekspresi keberagaman budaya Nusantara, maka kerajinan bahan lunak
merupakan bagian dari karya seni.
Pengrajin bahan lunak alam, meskipun produktif
dan menghasilkan produk yang bermutu, keberadaannya semakin menipis. Hal ini
dikarenakan bahan alam lebih sulit untuk didapat. Sementara bahan lunak buatan
lebih dapat berkembang karena daya jualnya tinggi, lebih praktis, dan ekonomis.
Meskipun demikian, jika dipelajari dengan baik, maka
menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan mutu kerajinan yang berciri
khas Indonesia. BAB I KERAJINAN BAHAN LUNAK
BAB I
KERAJINAN BAHAN LUNAK
Pada bab ini akan dibahas tentang kerajinan dari bahan lunak. Peta materi BAB I yang akan dibahas dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak
Berikut ini materi-materi yang akan dibahas:
A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak
B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak
D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak Alam
F. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak
G. Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak
Lembar Kerja 1 ( LK 1 ) Identifikasi Kerajinan Bahan Lunak
Lembar Kerja 2 ( LK 2 ) Rancangan pembuatan kerajinan bahan lunak
Latihan Soal
Penilaian Harian
Remidial
Pengayaan
A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak
B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
- Bahan Lunak Alam
- Bahan Lunak Buatan
C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak
D. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak Alam
- a. Kerajinan Keramik
- b. Kerajinan Kulit
- c. Kerajinan Adonan Tepung (Flour Clay)
- d. Kerajinan Getah Nyatu
- a. Kerajinan Lilin
- b. Kerajinan Fiberglass
- c. Kerajinan gips
- d. Kerajinan sabun
- e. Kerajinan polymer clay
F. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak
G. Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak
Lembar Kerja 1 ( LK 1 ) Identifikasi Kerajinan Bahan Lunak
Lembar Kerja 2 ( LK 2 ) Rancangan pembuatan kerajinan bahan lunak
Latihan Soal
Penilaian Harian
Remidial
Pengayaan