A. Prinsip Kerajinan Bahan Lunak
Pengetahuan
dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan merupakan cermin
dari kepiawaian pengrajin dalam penciptaan karyanya. Perkembangan dari
pemanfaatan bahan, cara pembuatan, maupun penampilan bentuk sebuah karya yang
muncul, menunjukkan adanya kemampuan daya serap pengrajin untuk mengadaptasi
segala perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat. Meskipun tidak
dilakukan secara menyeluruh, baik secara langsung maupun coba-coba, tanpa
disadari mereka mampu melakukan perubahan-perubahan kreatif.
Masuknya
teknologi dalam bentuk memanfaatkan bahan, terutama bahan lunak buatan, merupakan
sesuatu yang baru dan tidak mudah untuk diterapkan. Perubahan-perubahan yang terjadi
semua karena adanya permintaan pasar.
Prinsip-prinsip
dalam pembuatan karya kerajinan dengan mempertimbangkan wilayah kerja sebagai
berikut:
1.
Keterampilan Tangan
Kerajinan
dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan. Meskipun diproduksi banyak,
produk kerajinan masih tetap mengandalkan tangan. Sementara itu, industri
bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah yang membedakan antara produk kerajinan
dan produk industri.
2.
Keterampilan Teknik
Pembuatan
benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan didasari oleh
keterampilan teknik/keprigelan. Sehingga
produk yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan
detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang
dimiliki oleh tangan seseorang.
3.
Kedaerahan/Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai
nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik
tangan namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
Kerajinan
dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang
bersifat lunak yaitu lentur, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Prinsip
pembuatan kerajinan bahan lunak alam dan buatan memiliki kecenderungan yaitu
sengaja dibuat orang secara khusus dan sangat mempertimbangkan aspek
pemaduannya. Pemaduan yang dimaksud adalah penggunaan bahan lain dengan warna
dan bentuk yang berbeda tetapi padu dengan bahan dasarnya. Pemaduan juga dapat
dilakukan dengan bahan serupa tetapi dibuat dengan karakteristik yang berbeda.
Secara
umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai berikut.
1.
Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan
mempertimbangankan produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan
busananya.
Contohnya
produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan cincin.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Kelengkapan Busana/Aksesoris:
a. flour clay, b. polymer
clay.
2.
Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan
bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai contoh,
kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka. Jika kotak
tisu sudah tidak terpakai, keramik dapat dilepas dan dipasangkan pada kotak
tisu lainnya.
Gambar Fungsi Kerajinan sebagai
kelengkapan suatu benda;
kotak tisu berhias
keramik.
3.
Kelengkapan Rumah/Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat
sebagai pelengkap rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk
kodok di taman rumah.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Kelengkapan Rumah/Bangunan;
Kerajinan Air Mancur
Berbentuk Kodok dari keramik sebagai kelengkapan taman rumah.
4.
Kelengkapan Keperluan Ritual/Upacara Adat
Banyaknya
ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan lunak
yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. contohnya lilin. Lilin
banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat.
Gambar Fungsi Kerajinan
sebagai Keperluan Ritual/Upacara Adat;
Kerajinan lilin
Berdasarkan
prinsip kebermanfaatan, kerajinan bahan lunak dapat dikategorikan
sebagai produk-produk sebagai berikut:
1.
Menambah keindahan
Keberadaan
kerajinan bahan lunak dapat memperindah penampilan.
2.
Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
Jika
diberi kerajinan bahan lunak, maka sesuatu akan terkesan khas.
3.
Menjadi persyaratan pemakaian
Kerajinan
bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak digunakan maka
tidak berarti apa-apa.
4.
Merupakan pertanda atau simbol
Produk
kerajinan bahan lunak dijadikan sebagai pertanda atau simbol suatu kepentingan.
5.
Dibuat khusus sesuai benda aslinya (duplikasi)
Kerajinan
bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya untuk alasan dan
kebutuhan tertentu.
6.
Sebagai bagian dari karya seni
Karena
mencerminkan ekspresi keberagaman budaya Nusantara, maka kerajinan bahan lunak
merupakan bagian dari karya seni.
Pengrajin bahan lunak alam, meskipun produktif
dan menghasilkan produk yang bermutu, keberadaannya semakin menipis. Hal ini
dikarenakan bahan alam lebih sulit untuk didapat. Sementara bahan lunak buatan
lebih dapat berkembang karena daya jualnya tinggi, lebih praktis, dan ekonomis.
Meskipun demikian, jika dipelajari dengan baik, maka
menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan mutu kerajinan yang berciri
khas Indonesia.
0 comments:
Post a Comment