PENYAJIAN DAN KEMASAN
Dalam menyajikan suatu hidangan atau olahan pangan hendaknya memberikan
penampilan yang menarik sehingga dapat menggugah selera bagi yang melihatnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan
sebagai berikut:
1. Kombinasi Warna
Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Padu-padan
warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual suatu
hidangan. Kombinasi warna yang buruk dapat merusak selera makan secara
keseluruhan.
2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan
pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus,
dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Bentuk-bentuk yang menarik mata saat
memandang akan dapat meningkatkan selera makan. Demikian halnya pada tekstur olahan pangan penting untuk diperhatikan. Tekstur
olahan pangan dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya lunak, kenyal,
kasar, kental atau halus. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan adalah dalam satu paket menu
hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat kekentalan hidangan yang berbeda.
Misalnya, jangan semua serba berkuah atau serba kering.
3. Rasa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa
dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan
rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan pangan yang
dihidangkan juga perlu diperhatikan. Ada olahan pangan yang enak dihidangkan
saat panas ada juga yang cocok dalam kondisi dingin. Misalnya, soto atau sop
sebaiknya dihidangkan panas-panas, sedangkan makanan penutup seperti es krim
atau puding hendaknya dihidangkan dingin.
4. Alat Saji Makanan
Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Ada alat saji tradisional dan
modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun
pisang. Alat saji modern dapat berupa piring khusus untuk menu hidangan utama,
sup, maupun piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu
yang sesuai.
5. Hiasan/Garnis
Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan pangan yang
dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna yang mengugah selera,
bentuk yang bermacam-macam maupun tata saji yang menarik.
6. Penyajian
Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan semua
hal yang perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu kombinasi
warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta penggunaan alat
saji. Tidak lupa faktor yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan atau
higienisnya suatu hidangan. Hidangan yang tidak bersih akan langsung merusak
selera makan seseorang.
Suatu hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah kemasan. Dalam menyajikan
suatu hidangan dengan menggunakan kemasan harus juga memperhatikan penampilan
yang telah disebutkan di atas.
Berikut ini contoh kemasan dengan menggunakan bahan daun pandan untuk
kue-kue bentuk kecil. Perhatikan langkah-langkah pembuatannya.
Gambar Pembuatan kemasan dari daun pandan
Proses pembuatan kemasan menggunakan bahan daun pandan sebagai berikut:
Langkah 1
Siapkan
daun pandan dan potong daun pandan berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran sesuai dengan kebutuhan ukuran kue. Siapkan juga dua lidi ukuran 3 cm
untuk menyambungkan antarlipatan daun. Gunting sisi kiri dan kanan sebesar 2
cm.
Langkah 2
Lipatlah
sisi kiri daun dengan rapi.
Langkah 3
Ikat
lipatan tadi dengan lidi. Lakukan hal yang sama pada sisi kanan.
Langkah 4
Hasil akhir kemasan daun pandan untuk wadah kue
kecil-kecil.
0 comments:
Post a Comment