Tuesday, March 13, 2018

BAB I A. PRINSIP KERAJINAN BAHAN LIMBAH LUNAK


Limbah lunak merupakan bahan sisa hasil proses produksi baik dari pertanian, industri, pertambangan, maupun domestik

Jenis limbah lunak berdasarkan wujudnya:
a. Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas.
b. Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair.
c. Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat.




Berdasarkan sumbernya limbah lunak bisa berasal dari:
a.      Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian.
b.     Limbah industri, merupakan limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri.
c.      Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan.
d.   Limbah domestik, merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan permukiman-permukiman penduduk yang lain.



Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis sebagai berikut.
a.  Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Contoh: kulit jagung, kulit kelapa.
b.  Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh: plastik kemasan, ban bekas.



Contoh limbah lunak berdasarkan wujudnya:
a.    Contoh limbah gas antara lain: karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCL, NO2, dan SO2.
b.  Contoh limbah cair antara lain air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, dan minyak goreng buangan.
c.  Contoh limbah padat antaralain kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, dan ban bekas


Contoh limbah berdasarkan sumbernya:
a.    Contoh limbah pertanian antara lain jerami, kulit jagung, kulit kelapa, dan lain-lain.
b.   Contoh limbah industri antara lain botol bekas, kaleng bekas, kemasan produk, dan lain-lain.
c.   Contoh limbah pertambangan antara lain limbah pertambangan emas, tembaga, minyak tanah dan lain-lain.
d.   Contoh limbah domestik antara lain sisa makanan, sisa sayuran, sisa cucian dan lain-lain.


Contoh limbah berdasarkan senyawa:.
a.       Limbah organik contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan kotoran hewan.
b.      Limbah anorganik contohnya plastik, beling, dan baja.


Karakter Limbah Lunak
a. Limbah lunak organik
Limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semua bagian dari tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi produk kerajinan. Namun, semuanya harus melalui pengolahan terlebih dahulu, agar diperoleh bahan baku yang baik.Contohnya daun-daunan, kulit buah, kulit sayuran, batang tumbuhan atau hasil olahan tumbuhan seperti kertas. Limbah lunak organik juga dikatakan limbah basah. Penyebabnya limbah lunak ini termasuk sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi, dan mudah sekali membusuk jika tidak langsung diolah saat ingin dipergunakan kembali. Limbah lunak organik yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit buah/biji-bijian, jerami, kertas, dan pelepah pisang.

Gambar Kerajinan dari Kulit Jagung


b. Limbah Lunak Anorganik
Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan yang sederhana. Sementara sifat dari limbah lunak anorgnaik ini relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah lunak anorganik mumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga, Contohnya plastik kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis, dan stereofoam. Hampir semua limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana.
Gambar Karya Kerajinan dari gelas plastik



Berikut teknik pengolahan limbah lunak:
a.   Mengurangi (Reduce)
Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.  Menggunakan kembali (Reuse)
Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.
c.  Mendaur ulang (Recycle)
Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain, Contohnya untuk bahan kerajinan.

Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum:
1. Pemilahan bahan limbah lunak
Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat dipergunakan dan yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.
2.   Pembersihan limbah lunak
Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjutnya apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk oleh si perajin.
3.   Pengeringan
Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuanya agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
4.   Pewarnaan bahan limbah lunak
Pewarnaan pada bahan limbah lunak yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Ada pula yang diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
5.   Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.
6.   Penghalusan bahan agar siap dipakai
Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

Berikut ini contoh video pemanfaatan limbah plastik berupa gelas plastik air mineral untuk dijadikan kerajinan.





0 comments:

Post a Comment